Saturday, March 13, 2010

identitas (?)


Ketika kita berinteraksi di ruang publik, kita cenderung memaknai orang lain dari tampilan fisiknya: baju yang digunakan, mobil yang dikendarai, gadget yang dipakai, dan lain sebagainya. Pegukuran identitas seseorang dalam interaksi ruang publik sangat sempit, dimana hal ini justru melegitimasi eksistensi sekelompok orang dengan sumber daya melimpah (baca:orang kaya). Dalam interaksi instan, Jarang sekali seorang individu dimaknai berdasarkan pada kualitas yang ada dalam dirinya: seperti kejujuran, kepintaran, kecerdasan, dan lain sebagainya. Padahal nilai-nilai tersebut dapat terlihat dalam interaksi instan melalui gesture tubuh dan cara berbicara.

Identitas. Hal ini yang menurut gue menjadi sesuatu yang kabur dalam struktur masyarakat postmodern. Media massa punya andil besar dalam membentuk identitas orang jaman sekarang. Look at those lifestyle magazines yang belakangan beredar. Menurut gue majalah-majah itu sangat mendikte pembacanya untuk begini, begitu.. gimana cara berpakaian, gimana cara bersosialisasi, bahkan gimana cara pacaran. Mungkin awalnya para pembaca majalah bersikap kritis dan nggak langsung nerima begitu aja semua informasi dari majalah yang dibacanya. Tapi lama-lama ia berada dalam pengaruh juga. Kenapa? karena majalah merupakan bagian dari mass media. Mass means massal, luas. Artinya informasi yang serupa juga diserap oleh banyak orang lainnya. Doktrin-doktrin yang ada dalam majalah kemudian diaplikasikan dalam interaksi sosial, dan membentuk sekelompok individu dengan ciri yang sama. Dahsyat bukan?

Foto yang ada di posting ini gue ambil di sebuah acara clothing festival. Dan waktu gue ambil foto orang-orang yang ada di foto tersebut, gue menyaksikan langsung gimana orang-orang dengan identitas yang sama (baca: gaya berpakaian sama) cenderung berkumpul dalam kelompok yang sama. Dari sini gue jadi bertanya, apakah atribut-atribut yang ada sama mereka cukup untuk merepresentasikan diri mereka sebagai individu sebenarnya mereka?

1 comment:

  1. for their sake of existence. they don't want to be gone like dinosaur, extinct. *well dinosaur leave good history tho*

    ReplyDelete